FOTO : Elias Koa, S.I.P Sekretaris DPD Partai Hanura NTT |
Kupang, A1-Channel.com -- "Kita Hadapi Pertarungan Besar (Big Fight), butuh kader yang punya integritas, loyal dan patuh terhadap keputusan Partai, yang terindikasi main dua kaki, kita pangkas", tegas Elias Koa, S.I.P Sekretaris Dewan Pimpinan Daerag (DPD) Partai Hanura NTT.
Senin sore (26/08/2024) bertempat di Sekretariat DPD Partai Hanura NTT di sekitaran Hati Suci kecamatan Oebobo Kota Kupang, media A1-Channel.com berkesempatan mengklarifikasi terkait kekecewaan simpatisan Partai Hanura terhadap keputusan Partai Hanura yang tidak mengakomodir salah satu kader terbaiknya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Secara gamblang, Elias Koa S.I.P Sekretaris Partai Hanura NTT menjelaskan bahwa keputusan Partai Hanura untuk tidak memberikan dukungan kepada Eduard Markus Lioe bukan hanya bedasarkan kepada Elektabilitas semata, namun juga merujuk kepada Attitude (Sikap) orang tersebut kepada Partai Hanura.
Tak menampik, Elias Koa yang juga merupakan Kader Partai Hanura dari Kab. TTS ini mengakui bahwa sumbangsih Eduard Marcus Lioe kepada Partai Hanura cukup besar namun itu tidak dibarengi dengan Atitude kepada Partai Hanura, karena faktanya sampai hari ini sebagai Kader, pak Buce tidak pernah mendaftarkan diri secara resmi di partai Hanura untuk maju berlaga di Pilkada Kab. TTS.
"Kita lurus-kan ya, beliau (@Buce) sebagai Kader Partai tidak pernah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Daerah, baik di DPC Hanura TTS, DPD Hanura NTT maupun di DPP Partai Hanura, padahal jauh sebelum Pemilihan Legislatif Ketua Hanura NTT bapak Refafi Gah dalam setiap pertemuan Partai maupun pada masa Kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) hingga selesai, untuk Kabupaten TTS selalu menggaungkan 2 nama Kader Terbaik Hanura yang ada di Kab. TTS untuk bertarung pada Pilkada Kab. TTS, nah itu kan artinya Atitude nya patut dipertanyakan, bahkan sampai beliau membuat surat ke KPUD untuk bersedia di PAW (Pergantian Antar Waktu) jika menjadi Calon Kepala Daerah pun tidak ada koordinasi dengan DPD Hanura Provinsi NTT" ungkap Elias Koa, S.I.P..
Selain itu calon pendamping Buce Lioe, yakni Armi Konay, itu juga punya catatan khusus dengan Partai Hanura " jadi yang pertama itu karna pak Buce tidak mendaftaran diri sebagai bakal calon Kepala Daerah di Partai Hanura, yang kedua Kami juga punya catatan khusus dengan Bakal Calon Pendamping Buce Lioe, yaitu Army Konay, pak Konay ini waktu Pilkada Kabupaten TTS periode yang lalu diusung oleh Partai Hanura dan Partai Golkar, habis terpilih sebagai Wakil Bupati Kab. TTS, dia malah memilih bergabung dengan Partai yang tidak mengusungnya untuk jadi Wakil Bupati, sekarang di Pilkada 2024 datang lagi berpasangan dengan Buce Lioe untuk mendapatkan dukungan Hanura, tentu Partai Hanura tidak akan kecolongan yang kedua kali, sudah pasti kami lebih memilih kader yang loyal kepada Partai Hanura, mungkin kalau Buce Lioe berpasangan dengan orang lain, Hanura masih bisa pertimbangkan", ungkap Elias beretorika.
Ditegaskan Elias Sebagai Kader Partai, Buce Lioe juga telah mengangkangi Partai Hanura, "bagaimana mau besarkan partai, Buce Lioe mendartarkan diri pertama kali sebagai Bakal Calon Kepala Daerah di partai lain secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan Partai Hanura, meskipun demikian Ketua DPD Partai Hanura bapak Refafi Gah, tetap memberikan rekomendasi agar berkas Buce Lioe bisa diproses di DPP untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) Partai Hanura, apalagi yang kurang dari DPD Partai Hanura", Tegas Elias Koa dan meminta agar pernyataan ini digaris bawahi.
Elias menambahkan " kami akui secara kekuatan finansial ada paslon yang lebih unggul, tapi ini juga menunjukan Hanura tidak transaksional, bagi kami yang paling utama itu Loyalitas kepada partai, apapun yang sudah menjadi keputusan partai, sebagai kader wajib untuk menjalankan itu, bila tidak sejalan, silahkan mundur, ini saya tegaskan untuk semua kader Partai Hanura di NTT, kami akan lakukan konsolidasi menyeluruh dari DPD sampai tingkat ranting dan anak ranting, untuk memenangkan Pasangan Calon Pilkada yang sudah mendapatkan mandat dari Partai Hanura", pungkas Sekretaris DPD Partai Hanura NTT, Elias Koa, S.I.P. (Paul Adrian Amalo)