Kupang, A1-Channel.com -- Keputusan Partai Hanura untuk tidak mengakomidir Pencalonan Eduard Markus Lioe alis Buce Lioe Anggota DPRD Provinsi NTT dari Partai Hanura periode 2019 - 2024 dan Caleg DPRD Provinsi NTT terpilih dari Partai Hanura periode 2024 - 2029 menjadi buah bibir dikalangan masyarakat kabupaten Timor Tengah Selatan (Kab. TTS)
Masyarakat bertanya-tanya, kriteria apa yang dipakai Partai Hanura sehingga tidak meloloskan Buce Lioe dalam Pemilihan Kepada Daerah Kabupaten TTS 2024-2029, pasalnya meski baru menjadi kader Hanura jelang Pemilihan Legistatif (Pileg) tahun 2019, namun Buce Lioe langsung berhasil mempersembahkan kursi DPRD Provinsi NTT untuk yang pertama kali bagi Partai Hanura mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) TTS sepanjang ke-ikut sertaan Partai Hanura dalam Pemilihan Legislatif.
Begitu pun pada pileg 2024 - 2029 yang baru lalu, Buce Lioe berhasil meraih suara belasan ribu, jika dibandingkan dengan raihan suara kedua di Partai Hanura Dapil TTS untuk DPRD Provinsi pun, raihan suara Buce Lioe unggul jauh mencapai belasan ribu, apalagi bila dibandingkan dengan jagoan yang di unggulkan Partai Hanura pada Pilkada Kab. TTS periode 2024 - 2029, sangat jauh bagaikan langit dan Bumi, bahkan jagoan Pilkada Partai Hanura tersebut, tidak bisa mempertahankan kursi di DPRD Kab. TTS bagi Partai Hanura dan dirinya sendiri.
"Kami tidak paham kaka, fakta hasil pileg kali lalu, pak Buce dapat suara pribadi begitu banyak tuh, itu kan untuk Partai Hanura juga, lalu kenapa di Pilkada, Partai Hanura lebih pilih pasal orang yang kemarin gagal", ungkap salah satu tokoh masyarakat yang tak ingin namanya disebutkan (@Simpatisan Partai Hanura yang mencoblos Buce Lioe, menolak disebutkan dengan alasan Pekerjaan)
Pria tersebut menambahkan bahwa "hasil pileg kali lalu itu fakta dan nyata tak perlu hasil survei yang ada margin error (tingkat kesalahan), Kursi Hanura di DPRD Kab. TTS saja juga menurun, dari 5 (lima) kursi di periode 2019-2024, hanya menjadi 4 (empat) kursi di periode 2024-2029, lalu kriteria apa yang dipakai Hanura", ketus pria itu dengan penuh kekesalan.
Disinggung apakah merasa kecewa dengan keputusan Partai Hanura, pria yang punya gelar Doktor didepan namanya itu mengungkapkan sebagai pendukung pak Buce dan simpatisan Partai Hanura tentu saja merasa sangat kecewa dengan keputusan Partai Hanura "ya, tentu saja saya kecewa, tapi saya mengimbau untuk semua pendukung pak Buce Lioe, ayo kita kerja keras menangkan pak Buce dan pak Army, kita buktikan pak Buce bisa menjadi Kepala Daerah kabupaten yang kita cintai tanpa Hanura", pungkas, pria itu dengan raut wajah yang berbinar. (Paul Adrian Amalo)