Ketua DPD Hanura NTT
"Ribuan Kilometer infrastruktur jalan yang berhasil di bangun oleh Gubernur Viktor Laiskodat di Provinsi NTT membuka kesempatan bagi semua orang untuk ikut terlibat langsung dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat di kampung kampung tentang pentingnya mengikuti prosedur Pekerja Migran yang legal"
Kupang, A1-Channel.com -- kutipan di atas merupakan pernyataan Ketua DPD Partai Hanura NTT Drs. Refafi Gah, SH, M.Pd. saat media ini berkesempatan mewawancarai beliau mengenai Persoalan Pekerja Migran asal NTT, di Kantor Sekretariat DPD Partai Hanura NTT yang terletak di seputaran Jalan Hati Suci Kecamatan Oebobo, Kota kupang, Sabtu, (26/03/2022).
Sore itu dengan ditemani rekan wartawan dari GaharuNews.com, ketua DPD partai Hanura NTT dengan para pengurus DPD Partai Hanura Prov. NTT berkenan menerima A1-Channel.com guna membahas tentang persoalan yang tengah dihadapi Demi Delita Afi pekerja Migran NTT asal Desa Poli Ke Santian kab. TTS di Malaysia, dimana persolan tersebut langsung mendapat respon cepat dari Refafi Gah Ketua DPD Partai Hanura NTT yang juga sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT.
Berikut wawancara santai A1-Channel.com dengan Ketua DPD Partai Hanura
A1-Channel = Selamat sore pak Ketua, terima kasih sudah mau merespon dan berkenan menerima kami untuk diwawancarai terkait dengan persoalan yang tengah dihadapi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Provinsi NTT di Malaysia
Refafi Gah = Selamat sore Adik, Salam Sehat, jadi mengenai persoalan yang saat ini sedang dihadapi oleh Demi Delita Afi salah satu pekerja Migran NTT yang berada di Malaysia, awalnya melalui pemberitaan media online, kebetulan saya (@Refafi) berteman baik dengan Kepala BP2MI pusat, Bapak Benny Rhamdani, atas dasar informasi nama dari PMI tersebut kemudian dilakukan penelusurun oleh BP2MI di Sistem Pusat Data Pekerja Migran Indonesia
A1-Channel = sampai dengan saat ini dari Hasil Penelusuran oleh BP2MI apa saja data yang berhasil diperoleh dan kira kira kapan PMI atas nama Demi Delita Afi dapat kembali ke Indonesia.
Refafi Gah = Untuk sementara ini data mengenai Demi Delita afi PMI yang bekerja di malaysia semua tercatat dalam sistem data BP2MI atau dalam aplikasi SISKOTKLN/SISKOP2MI artinya PMI ini berangkat secara Legal dan nama Perusahaan Jasa yang mengirimkan PMI, pihak BP2MI juga sudah melakukan kontak dengan KBRI di Malaysia dan pihak KBRI di Malaysia sudah bergerak untuk melakukan pemantauan dan mengumpulkan bukti Bukti
A1 Channel = jadi belum ada kepastian menyangkut kepulangan Demi Delita Afi??
Refafi Gah = ya, itukan negara orang, mereka punya aturan yang harus kita hormati, tapi informasi terakhir yang diperoleh dari BP2MI pusat bahwa alamat tempat kerja Demi Delita Afi sudah diketahui dan saat ini dalam pemantaun, Pastinya jika ada informasi Lanjutan Kami di NTT (@Partai Hanura) akan mendapatkan pemberitahuan dan kami selalu memantau perkembangan di sana, baik melalui BP2MI maupun melalui sumber utama informasi tentang Demi Afi yang sampai saat meminta untuk sementara dirinya jangan disebutkan dulu karena terkait dengan keselamatannya di malaysia
A1 Channel = baik pak Ketua terima kasih atas informasinya, menyangkut masalah PMI ini, pada saat Kampanye pemilihan Gubernur NTT yang lalu Paket Viktory - Josh yang kini menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, pernah menjanjikan soal adanya BLK di setiap kecamatan dan juga pada awal dilantik membuat moratorium terkait dengan pemberangkatan PMI asal NTT, sebagai Partai Pengusung dan juga sebagai Anggota DPRD Prov. NTT dalam 3 tahun ini apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi persoalan PMI ini.
Refafi Gah = ini pertanyaan menarik (sambil tertawa kecil) untuk menjawab itu kita harus mengurai satu persatu dan kita tarik benang merahnya, karena persoalan PMI ini bukan persoalan kecil, karena ini terkait dengan banyak hal dan butuh keterlibatan semua pihak baik itu Pemerintah, DPRD dan masyarakat karena ini HAK MANUSIA UNTUK BEKERJA DEMI MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP NYA
Refafi melanjutkan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Gubernur saat ini dalam rangka mengatasi persoalan Pekerja Migran ini Sudah tepat, yang pertama adalah melakukan moratorium Penghentian Pengiriman sementara Pekerja migran asal NTT, sehingga dapat dilakukan perbaikan tata cara perekrutan, pendataan perusahaan jasa tenaga kerja sampai pada pembinaan di dinas dan instansi terkait, termasuk kalian para wartawan pak Gubernur sudah janjikan kalau bisa membongkar masalah mafia Pekerja migran ini akan diberikan hadiah, jadi kalian para wartawan harus aktif mengawal masalah Pekerja migran ini.
Yang kedua Pembangunan infrastruktur jalan ribuan kilometer yang berhasil dilaksanakan oleh Gubernur NTT, telah membuka isolasi ke pelosok daerah, dengan terbukanya akses hingga ke pelosok diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi, masyarakat dapat menjual langsung hasil panen kebunnya ke konsumen tidak melalui calo- calo lagi, sehingga ekonominya meningkat, tidak hanya itu dengan adanya interaksi yang mudah antara masyarakat kota dan desa diharapkan ada terjadi arus informasi untuk membangun pemahaman yang baik bagi masyarakat di desa sehingga mereka tau bahwa untuk menjadi seorang PMI itu tidak hanya butuh tenaga saja tapi juga butuh keahlian dan harus melalui perusahaan yang legal, jangan mau kalau hanya di ajak dan di iming-imingi calo, disini yang dimaksudkan dengan kerja kita semua kerjasama antara masyarakat dan pemerintah.
Yang ketiga = Program progam peningkatan ekonomi masyarakat misalnya Program Tanam Jagung Panen Sapi, ini adalah upaya sungguh sungguh dari pemerintah untuk memperbaiki ekonomi masyarakat dan juga menciptakan sumber penghasilan di desa desa, ribuan hektar ladang jagung dibuka tentu saja membutuhkan tenaga kerja dari pada harus bekerja di luar mereka bisa bekerja di desa mereka, sudah menghasilkan jagung yang dapat disimpan sebagai sumber pangan juga bisa dijual, selain itu masyarakat dapat meningkatkan ekonomi mereka dengan memelihari sapi, jadi apa yang dilakukan pak Gubernur saat ini sudah sangat tepat
Keempat mengenai Balai Latihan Kerja disetiap kecamatan, saya akui bahwa ini menjadi salah satu janji kampanye yang belum dapat dilaksanakan karena menyangkut masalah pendanaan yang lagi di fokuskan untuk program infrastruktur dan program ekonomi lain seperti TJPS, tapi ini yang kembali saya bilang butuh keterlibatan semua pihak, bila semua masyarakat peduli dengan saudara saudara kita di desa, bisa di mulai dengan memberikan informasi dan pemahaman yang benar tentang syarat menjadi Pekerja migran dan kalau hana tujuan untuk bekerja di kebun Sawit, saat ini kita di indonesia punya kebun sawit terbesar di dunia yang ada di kalimantan, sumatera, sulawesi dan papua, jadi tidak perlu lagi harus bekerja diluar negeri, atau seperti pelatihan pelatihan ketrampilan yang sementara dilakukan oleh Partai Hanura NTT di setiap ranting dan anak ranting, meski sederhana seperti menyetrika pakain yang benar, cara memasak nasi menggunakan Rice Cooker, dan ketrampilan dasar lainnya yang keliatan sepele tapi sangat berguna ketika nantinya masyarakat desa memutuskan untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga.
A1 Channel = wah luar biasa sekali, mohon izin pak Ketua, nampaknya program Partai Hanura sinkron sekali dengan Program pak Gubernur apakah ini merupakan sinyal dukungun untuk Viktory - Josh jilid ke 2.
Refafi Gah = Soal ini sudah sering kali saya tegaskan bahkan dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) Partai Hanura Prov. NTT Partai Hanura Selalu Konsisten mendukung Bapak Viktor Laiskodat dan Pak Josef Nai Soi apalagi dengan semua gebrakan yang sudah dilakukan saat ini menuju NTT Sejahtera, Hanura Berkomitmen mendukung Paket Viktory - Josh untuk periode ke 2.
A1 Channel = sebelum mengakhiri wawancara ini, mungkin ada pesan yang ingin disampaikan pak ketua menyangkut Pekerja Migran NTT
Refafi Gah = kepada Masyarakat NTT mari kita bersama - sama sesuai dengan kemampuan kita masing masing, meski hanya sekedar memberi informasi mengenai persoalan Pekerja Migran itu tentunya sudah sangat membantu melindungi pekerja Migran dan bagi para pencari kerja yang ingin bekerja diluar negeri belajarlah dari pengalaman yang dialami oleh adik kita Demi Afi, dia yang berangkat secara legal saja masih mengalami persoalan di negeri orang, apalagi yang berangkat secara ilegal, jangan mudah percaya dengan bujuk rayu ikuti prosedur yang ada dan berangkatlah lewat jalur resmi.
Demikian wawancara santai A1-Channel.Com dengan Drs. Refafi Gah, SH, M.PD Ketua DPD Partai Hanura NTT dan Anggota DPRD Provinsi NTT. (A121)