Kupang, A1- Channel.com -- Peristiwa Horor terjadi di Sekretariat Bersama (Sekber) Komunitas Wartawan Peduli Pembangunan (KOWAPPEM) yang terletak di BTN Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Bagaimana tidak horor, baru saja ditinggalkan semalaman, tandon air ukuran 3200 liter berwarna hitam yang terisi air penuh bisa berpindah tempat dan hancur berantakan.
Peristiwa tandon yang terisi air penuh bisa berpindah tempat dan hancur berantakan itu, baru diketahui pada hari Kamis, 19 Mei 2022 sekitar Pukul 08.00 wita. Saat itu seorang ponakan Ketua Kowappem hendak mengambil printer di Sekber Kowappem.
Tiba di Sekber, Ia melihat tandon air yang ada di belakang Sekber Kowappem telah hancur. Ia lalu mengabarkan hal tersebut kepada Ketua Kowappem . Informasi itu membuat ketua Kowappem sangat kaget karena sehari sebelumnya pada tanggal 18 mei 2022 para wartawan masih berkumpul di sekber hingga sore hari serta melihat tandon dalam kondisi baik serta terisi air penuh.
Kuatir ponakannya mengalami peristiwa horor lainnya, Ketua Kowappem langsung menyuruh ponakannya segera kembali ke rumah. Lalu Fabian berusaha mengabarkan peristiwa horor tersebut kepada rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam Kowappem.
Mendapat informasi horor itu, dua orang wartawan Kowappem sekitar pukul 10 pagi, (Kamis, 19/05/22) mendatangi Sekber untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Ketika tiba di sekber, dua wartawan tersebut langsung mengecek lokasi tandon air yang berada di belakang Sekber Kowappem. Ketika tiba di TKP, mereka mendapati tandon air itu tidak berada pada tempatnya dan telah hancur berantakan di tanah. Bahkan tutupan tandon air terlihat berjarak sekitar 3 meter dari body tandon yang telah hancur itu.
Kedua Wartawan lalu melaporkan keadaan Sekber Kowappem ke Fabian Latuan, Ketua Kowappem. Mendapat laporan tersebut, Fabi langsung menghubungi rekan-rekan wartawan Kowappem yang lain agar segera berkumpul ke sekretariat Kowappem.
Dugaan sementara peristiwa horor pada tandon air berkapasitas 3200 liter dan terisi penuh air bisa berpindah tempat dan hancur berantakan, karena tandon air itu telah dirobek terlebih dahulu menggunakan benda tajam, sehingga air dalam tandon keluar, lalu tandon air yang tingginya sekitar 2 meter itu didorong dari dudukannya hingga terjatuh. Baru kemudian dirusaki hingga tandon tersebut hancur berantakan.
Diduga peristiwa horor tersebut dilakukan oleh 2 orang atau lebih, pengrusakan oleh orang tak dikenal tersebut terjadi Kamis (19/5/22) sekitar Pukul 5.30 Wita. Letak tandon yang berada di belakang kantor dan tidak terlihat dari jalan membuat para pelaku lebih leluasa melakukan aksinya.
Hancurnya tandon di Sekber Kowappem itu patut pula diduga kuat sebagai aksi teror kepada para wartawan yang tergabung dalam Kowappem. Karena aksi horor kejadian penghancuran tandon air di Sekber Kowappem terjadi tak lama setelah kejadian percobaan pembunuhan terhadap Ketua Kowappem, Fabianus Latuan Pemred Suara Flobamora.Com di depan kantor PT. FLOBAMOR, usai 11 orang Wartawan mengikuti Klarifikasi Dirut dan Komisaris PT. FLOBAMOR terkait dengan pemberitaan 11 media mengenai dugaan tidak disetorkannya dividen senilai 1,6 milyar rupiah dari PT. FLOBAMOR kepada Pemprov. NTT, yang sudah merupakan temuan BPK Perwakilan NTT.
Kondisi itu kemudian dilaporkan para wartawan anggota KOWAPPEM ke Polres Kupang Kota sekitar Pukul 16.00 Wita (Jam 4 Sore). Mendapat laporan tersebut, sekitar belasan anggota Tim Polres Kupang Kota langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP.
Ketua KOWAPPEM, Fabian Latuan yang dimintai tanggapannya terkait pengrusakan fasilitas Sekber KOWAPPEM tersebut mengatakan, aksi pengrusakan tersebut merupakan aksi teror terhadap wartawan. “Pengrusakan itu merupakan aksi teror untuk membungkam pers. Ini bentuk teror untuk menghalang-halangi kerja jurnalistik untuk mengungkapkan kebenaran dan dugaan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di daerah ini. Saya sangat yakin kalau ini terkait erat dengan aksi percobaan pembunuhan terhadap saya,” tandasnya.
Oleh karena itu, Fabian meminta para wartawan, khususnya anggota KOWAPPEM agar tidak menyurutkan komitmen perjuangannya untuk mengungkap kebenaran, melawan aksi teror/premanisme dan melawan KKN. “Kami minta dukungan seluruh wartawan di negara ini, seluruh aktivis kemanusiaan, aktivis anti KKN, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama melawan premanisme dan KKN demi membebaskan daerah ini dari belenggu kemiskinan,” tandasnya.
Fabian berharap agar aparat Polres Kupang Kota dapat mengusut, mengungkap dan menangkap pelaku pengrusakan tersebut. “Kami yakin, aparat kepolisian dapat mengungkap kasus pengrusakan ini,” harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Selasa (26/4/22) terjadi aksi teror terhadap wartawan berupa aksi percobaan pembunuhan terhadap Ketua KOWAPPEM/Pemred Suara Flobamora.Com, Fabian Latuan di pintu Gerbang Kantor PT. Flobamor usai mengikuti Jumpa Pers dengan pimpinan PT. Flobamor. Sebanyak 5 orang pelaku telah ditangkap oleh Polres Kupang Kota, sementara seorang lainnya masih buron. Pimpinan PT. Flobamor telah dipanggil dan diperiksa oleh penyidik. (A121/tim)