Kupang, A1-Channel.Com -- Amos Corputty, salah satu pemegang saham Bank NTT minta Gubernur NTT sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) serta para Bupati dan Walikota di NTT agar segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) untuk mencopot Komisaris Bank NTT.
Permintaan Amos tersebut disampaikan di grup Whast App (WA) AMMAN FLOBAMORA, menanggapi pemberitaan ExpoNTT.Com yang berjudul NELSON MATARA : KOMISARIS UTAMA BANK NTT HARUS DICOPOT.
Menurut Amos, Bank NTT saat ini sudah lebih baik dari masa sebelumnya, dimana jajaran Direksi Bank NTT adalah orang - Orang Profesional di bidang perbankan yang merupakan pegawai Karier Bank NTT yang sangat paham aturan dan Strategi untuk mengembangkan Bank NTT kedepan.
Namun sangat disayangkan, komposisi Direksi yang sudah Baik tersebut, terus mendapat intervensi dari para dewan Komisaris, terlebih Komisaris Utama nya, yang menurut Amos kurang paham tentang tugas pokok sebagai seorang Komisaris, dimana tugas operasional yang seharusnya dijalankan oleh Direksi, justru diserobot oleh Komisaris.
Amos Corputty yang dihubungi media ini melalui sambungan telephon untuk meminta izin memberitakan komentarnya di grup WA, mengatakan "silahkan tulis saja adik (@Wartawan A1-Channel.com) saya memang berkomentar seperti itu dalam kapasitas saya sebagai salah satu Pemegang saham Bank NTT".
Amos pun menggaris bawahi harapan nya "Saya sangat mengharapkan Gubernur NTT sebagai PSP dan para Bupati serta Walikota sebagai Pemegang Saham Bank NTT mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh Pak Nelson Matara itu sudah benar, komisaris Bank NTT saat ini harus dicopot, tugas dia sebagai komisaris untuk mengawasi bukan untuk intervensi kerja operasional Direksi Bank NTT, dan Sebagai salah satu pemegang saham, saya siap buka - bukaan di RUPS LB" ungkap Amos.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan simak komentar Amos corputty di grup WA :
Saat ini Direksi adalah org profesional perbankan dari dalam bank NTT,
tapi sayang *Komisaris utama nya kurang paham tentang tugas pokok Sebagai seorang komisaris
sehingga yg terjadi saat ini tugas operasional yg harus di laksanakan oleh Direksi juga dia serobot dan interfensi
Contoh buat SK 01 A utk terima honor ratusan juta utk dirinya , campur tangan dalam urus kredit , angkat diri sendiri sebagai penanggung jawab ktr cabang Surabaya dll
Ini kan org yg tdk paham ttg tugas nya yg menganggap Direksi sebagai bawahan nya padahal tugas nya adalah hanya utk mengawasi tapi sudah ikut bermain dalam kegiatan operasional jadinya rusak
jd harap supaya bapak Gubernur sebagai PSP dan para Bupati n Walikota sebagai pemegang saham utk segera memberhentikan ybs dari jabatan nya termasuk komisari lainya Krn tidak bermanfaat lagi bagi bank NTT Krn itu harap supaya dapat laksanakan RUPS LB utk memberhentikan ybs dan memilih dgn org profesional yg mengerti , memahami , utk mengelolah Bank dengan benar terima kasih utk kebaikan bank NTT.
Dalam komentar selanjutnya Amos juga menuliskan
"Dia sebagai sumber penyakit di bank NTT perlu di tindak oleh APH". (A121)