Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat |
Besipae, 27 oktober 2022, A1-ChannelCom -- Tidak boleh ada drama di pulau Timor. Jangan pura-pura menangis dalam penderitaan. Jangan. Mari kita kerja keras. Karena hanya orang yang berdrama dalam penderitaan yang akan menderita terus, jangankan manusia, Tuhanpun tidak suka manusia yang drama dalam penderitaannya. Karena itu sebagai Gubernur, saya mengajak kita semua untuk bekerja sungguh-sungguh. Tidak ada pilihan lain, kita harus bekerja mati-matian.
Dunia sedang menuju situasi yang tidak baik, dimana 60 negara telah menyatakan diri bangkrut. Indonesia, dibawah pemerintahan bapak Presiden Joko Widodo masih diijinkan Tuhan untuk bertahan dengan pertumbuhan masih baik. Tetapi jika kita tidak merespon dan menindaklanjuti semangat dari pemimpin negara kita, tidak mau bekerja secara luarbiasa, cenderung membuat segala macam drama-drama kehidupan, membuat diri seolah-olah ada penderitaan yang luarbiasa, dan tidak mau berkembang , tidak mau bangkit, tidak mau bertumbuh, tidak mau kolaborasi, tidak mau kerjasama, maka saya pastikan kita akan masuk ke dalam penderitaan yang luarbiasa.
Di Sumba, di SBD, mereka tanam mati-matian menuju 50 ribu hektar. Nanti tanggal 20 Desember kita akan buat hari Ulang Tahun Provinsi NTT di lapangan jagung, supaya para Bupati semangat. Jangan hanya lapor di kertas, tapi jagung tidak ada. Kita pastikan jagung itu ada dengan membuat video dan tunjukkan. Kalau kita kerja semangat seperti ini, 1 hektar kalau kita panen 5 ton saja, dengan harga Rp 4.000/kg, total sudah Rp. 20 juta, walaupun benih yang kita siapkan itu hasilnya minimal 7 ton/ hektar. Duapuluh juta rupiah dikembalikan ke bank Rp. 6 juta, sudah dapat Rp.14 juta, dalam waktu 100 hari. Dan jika tanam 2 kali dalam 100 hari, sudah mampu membawanya keluar dari kondisi miskin.
Sekali lagi, tidak bisa pemerintah itu kerja kalau tidak lihat hasil. Sebagai Gubernur, saya turun langsung melihat mereka tanam atau tidak. Sudah tanampun pastikan tumbuh atau tidak, karena ada yang tanam tapi tidak panen. Pulau Timor harus berbangga karena tidak ada belalang yang makan tanaman seperti di Sumba. Di Sumba mereka berhadapan dengan belalang tapi mereka bisa panen 36 ribu hektar. Dan komitmen mereka sekarang menuju 100 ribu hektar. Kalau 100 ribu hektar, let's say, hasil 5 ton/hektar, maka kita bicara tentang 2 trilyun rupiah akan ada di masyarakat. Itu yang namanya kerja. Dan ini bukan baru dibicarakan, sekarang dimana-mana masyarakat gencar menanam jagung. Bahkan dari hasil kelor, mereka sudah bisa membeli mobil Fortuner dari harga jual kelor Rp 5000/kg.
Tetapi kita tidak. Kita ingin tetap hidup dalam penderitaan dan mempromosikan penderitaan itu supaya orang kasihan dengan kita. Karena itu saya sampaikan sekali lagi bahwa tujuan Pemerintah dimanapun berada untuk mensejahterakan rakyatnya. Di Timor akan ada Free Trade Zone di Oekusi dan Wini. Kota besar akan lahir disana, ini desain Pemerintah Pusat, antara Bapak Presiden RI Jokowi dan Presiden RD Timor Leste Bapak Ramos Horta. Jadi pulau Timor sedang menuju ke titik dan kondisi yang sangat luarbiasa. Tapi kalau kita tidak mau kerja, ya tidak bisa. Nanti orang lain yang datang kerja baru mulai marah-marah, "kenapa mereka yang datang kerja, kami hanya menonton saja?". Dulu dikasi belajar untuk kerja, bikin drama terus. Drama itu baik kalau di RCTI dan stasiun TV lain karena dapat duit. Drama di tempat menderita begini, maka akan terus menderita.
Saya datang kesini bukan untuk kebanggaan menjadi seorang Gubernur. Saya mau kerja untuk NTT. Karena itu kalian lihat kemanapun saya pergi jarang saya pakai tanda kehormatan seorang Gubernur, karena bagi saya jabatan ini bukan kehormatan saya,TAPI SAYA INGIN MASYARAKAT SAYA, MEREKA KELUAR DARI KESULITANNYA, ITU KEHORMATAN SAYA. Jadi kalau ada yang mau drama, dramalah terus sampai bertobat. Kalau ingin berpartisipasi, mari kita bekerja berkolaborasi bersama untuk bangkit bersama.
Jangan nanti bikin video minta tolong karena susah padahal rumahnya rumah tembok, rumahnya yang lain dia tidak mengaku, rumah yang sudah dibongkar dia pergi mengaku. Berhenti sudah. Di pulau Timor ini mari kita kerja bersama. Siapapun yang mau kerja pasti bersama dengan pemerintah. Siapa yang berpura-pura dan ingin menghambat Pemerintah, nah berhadapan dengan saya. Kecuali saya merampas harta kekayaan manusia lain, atau saya merampas tempat kalian. Tidak. Saya hadir di Besipae, membangun masyarakat pulau Timor, membangun masyarakat Timor Tengah Selatan. Bupati dan jajaran terus bekerja dan harus berani, selama kita bekerja untuk kepentingan umum dan kerja untuk masyarakat dan berkorban mati-matian, tidak ada satupun yang bisa menghilangkan kita. Saya terlahir dari tempat sulit, karena itu saya paham betul. Saya hadir disini untuk menyampaikan kepada kita semua, mari kita kerja sama-sama, kerja matipung, supaya kita keluar dari kondisi sulit.
Jangan pura-pura susah, mendorong dan mengeksploitasi anak-anak kecil, merusak mentalitas anak-anak itu, membuat anak-anak itu tumbuh nantinya kedepan tidak dapat mempertanggungjawabkan diri mereka. Firman Tuhan dalam Lukas 17:2 mengatakan, “Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.” Celakalah manusia yang mengeksploitasi anak-anak seperti itu.
Sebagai Gubernur saya berterimakasih kepada semua, kepada Bupati, Kadis, Camat, Kepala Desa dan semua masyarakat yang mendukung program pemerintah, karena kita harus bekerja besar. APBD dialokasikan sedemikian rupa sehingga jangan uang habis hanya untuk rapat. Uang habis hanya karena rapat, barangnya tidak jadi. Karena itu saya minta untuk kita mulai melakukan langkah-langkah hebat. Perjalanan kita masih jauh, dan kita harus bisa mengantar anak-anak kita menatap masa depan mereka. Tidak ada pilihan lain. Karena itu semua yang menyatakan diri sebagai Pemerintah baik dari Provinsi sampai ke tingkat Desa, mari kerja sungguh-sungguh dan terfokus pada pangan dan energi.
#NTTBangkitNTTSejahtera
#PulihLebihCepatBangkitLebihKuat
Keterangan : Berita ini, dimuat utuh sesuai dengan postingan di Halaman Facebook - Tokoh Publik - Viktor Bungtilu Laiskodat - dengan jumlah pengikut sebanyak 50 ribu
Halaman Facebook |